Jump to content

User:Tuanoldy/sandbox

From Wikipedia, the free encyclopedia

KSATRIA DALEM SUKAHET

[edit]

Ksatria Dalem Sukahet atau Ksatria Sukahet adalah penyebutan untuk keluarga keturunan Sri Aji Dalem Sagening, sub-family Ida I Dewa Sumertha. Pada masa pengungsian Sri Aji Dalem Dimade ketika pemberontakan I Gusti Agung Maruti di keraton Gelgel, Ida I Dewa Sumertha turut serta mengiringi Sri Aji Dalem Dimade mengungsi sekaligus menyelamatkan putra-putra raja yaitu Sri Aji Dalem Dimade yaitu Ida I Dewa Pemayun dan Ida I Dewa Jambe. Ida I Dewa Sumertha kemudian mengiringi Ida I Dewa Jambe menuju Desa Sidemen atas petunjuk dari I Gusti Ngurah Sidemen, di Desa Sidemen Ida I Dewa Sumertha menjadi pamomong Ida I Dewa Jambe bersama saudaranya yang lebih dahulu menetap di Sidemen bernama Ida I Dewa Anom Pemayun. Ida I Dewa Sumertha yang kala itu masih bujang kerap kali mengunjungi Desa Sukahet yang bertetangga dengan Desa Sidemen, di Desa Sukahet inilah ia berhubungan baik dengan pamekel atau pembesar desa yang bernama I Gusti Ngurah Sukahet. Kedekatannya dengan I Gusti Ngurah Sukahet berlanjut dengan pernikahan Ida I Dewa Sumertha yang memperistri putri I Gusti Ngurah Sukahet yang bernama I Gusti Ayu Sukahet. Dari pernikahan inilah kemudian untuk selanjutnya semua keturunan Ida I Dewa Sumertha diberikan gelar Ksatria Dalem Sukahet, Ksatria Dalem adalah penyebutan untuk keluarga bangsawan ksatria yang diturunkan oleh Sri Aji Kresna Kapakisan, penyebutannya bisa Ksatria Dalem atau hanya Satria, sedangkan nama Sukahet dipergunakan setelah kata Ksatria Dalem atau Satria untuk menghormati sang ibu yang berasal dari keturunan bangsawan Arya Sukahet. Dengan demikian, penyebutan Ksatria Dalem Sukahet atau Ksatria Sukahet merujuk kepada keturunan Ida I Dewa Sumertha.

Perkawinan Ida I Dewa Sumertha dengan I Gusti Ayu Sukahet melahirkan empat orang putra-putri yaitu Ida I Dewa Paduhungan, Ida I Dewa Negara, Ida I Dewa Ayu Brati dan Ida I Dewa Kereng. Tiga putranya yaitu Ida I Dewa Paduhungan, Ida I Dewa Negara, Ida I Dewa Kereng bertugas mengiringi Ida I Dewa Jambe menumpas pemberontakan I Gusti Agung Maruti. Setelah kemenangan Ida I Dewa Jambe di Gelgel, pusat pemerintahan dipindahkan ke utara dan diberikan nama baru untuk keratonnya yaitu Jero Agung Klungkung atau Puri Smarapura atau Puri Agung Klungkung, sedangkan keturunan Ksatria Dalem Sukahet diberikan tempat di utara bancingah yang bernama Jero Sukahet Klungkung atau Puri Denbancingah Klungkung. Hal ini dikarenakan pesan Ida I Dewa Jambe yang bergelar Ida I Dewa Agung Jambe bahwa keluarganya kelak bersama keturunan Ksatria Dalem Sukahet tidak boleh berpisah dan harus berdekatan.